Jumat, 18 Mei 2012

cerita & pesan moral tentang kehidupan


Perangkap Tikus
Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan dengan seksama sambil menggumam

"Hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"
Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah perangkap tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak
"Ada Perangkap Tikus di rumah!!! Di rumah sekarang ada perangkap tikus!!"
Ia mendatangi ayam dan berteriak
"Ada perangkap tikus"
Sang Ayam berkata
"Tuan Tikus..., Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"
Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Lalu sang Kambing pun berkata
"Aku turut bersimpati... tapi maaf, tidak ada yang bisa aku lakukan"
Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama.
"Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"
Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata
"Ahhh... perangkap tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"
Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.
Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya yang berbunyi. Menandakan perangkapnya telah memakan korban. Namun ketika melihat perangkap tikusnya, seekor ular berbisa telah terjebak di sana. Ekor ular yang terjepit membuatnya semakin ganas dan menyerang istri si Petani. Walaupun sang Suami berhasil membunuh ular tersebut, namun sang istri tidak sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut.
Setelah beberapa hari di rumah sakit, sang isteri sudah diperbolehkan pulang. Namun selang beberapa hari kemudian demam tinggi yang tak turun-turun juga. Atas saran kerabatnya, ia membuatkan isterinya sup ayam untuk menurunkan demamnya. Semakin hari bukannya semakin sembuh, justru semakin tinggi demam isterinya. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk diambil hatinya.

Masih! Istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.
Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga ia harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat. Dari kejauhan Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat perangkap tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi di rumah itu.
Pesan moral:
Ketika anda mendengar seseorang sedang dalam kesulitan/masalah dan anda mengira itu bukan urusan anda, maka pikirkanlah sekali lagi…
 

4 komentar:

  1. A MAZING.... saya sangat suka cerita anda, sudah bagus dan tidak bisa di tebak. Tapi, ada satu kesalahan ya.. Itu di paragraf ke 16 itu, kok "namun sang istri TIDAK sempat tergigit dan teracuni oleh bisa ular tersebut." seharusnya, kata TIDAK itu di hapus... tapi, sudah sangat baik cerita ini... :D

    BalasHapus
  2. ceritanya bagus, pesan moralnya dapet, lanjutkan berkarya mba.., sukses yaa :)

    BalasHapus
  3. ceritanya bagus banget cuman ada sedikit kesalahan penulisan.
    masa sang istri tidak digigit ular atau terkena racun ular kok tiba2 saja masuk rumah sakit? kan agak membingungkan.
    Tapi tak apalah yang terpenting saya cukup terhibur kok.
    MAKASIH!

    BalasHapus

Entri Populer